Lintas-Enam.com, Mamasa – Ratusan guru di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) unjuk rasa (Unras), lantaran dana sertifikasi guru berbulan-bulan tak dibayarkan.
Ratusan guru yang tergabung dalam aksi unjuk rasa ini mendatangi kantor Bupati Mamasa dan Kantor DPRD Mamasa, Senin (16/12/2024).
Mereka menuntut agar dana sertifikasi yang belum dibayarkan Pemda Mamasa di tahun ini yakni triwulan 3 dan 4 termasuk tunjangan profesi guru (TPG) serta tunjangan hari haya (THR), segera dibayarkan.
Seperti diketahui, demo oleh Forum Guru Bersatu Kabupaten Mamasa, sudah beberapa kali dilakukan akibat pemerintah daerah selalu terlambat membayar hak-hak para guru.
Bahkan di bulan Januari lalu, sejumlah guru melakukan demo dan mogok mengajar, termasuk menduduki kantor dinas keuangan menuntut hak mereka.
Salah seorang Anggota DPRD Mamasa, Semuel, yang menemui massa aksi mengatakan, pihaknya mendesak pemrintah daerah membayarkan hak guru.
“Yang pasti bahwa hak-hak mereka harus dibayarkan karena kalau tidak, maka ini potensi pelanggaran hukum dan terindikasi pidana,” ungkap Semuel.
Menurut Semuel, dana sertifikasi guru bersumber dari DAK non fisik yang berasal dari anggaran pusat. Dengan begitu, tidak boleh dialihkan ke kegiatan lain di daerah.
Anggota Komisi I DPRD Mamasa itu, mengaku sangat menyayangkan hal tersebut terjadi. Karenanya, dia berjanji bakal memanggil Dinas Pendidikan dan Badan Pengelola Keuangan pada agenda rapat dengar pendapat.
“Kami akan segera memanggil Dinas Pendidikan dan Dinas Pengelola Keuangan Daerah untuk melakukan dengar pendapat terkait tuntutan para guru yang melakukan unjuk rasa hari ini,” ujar Semuel. (*)