Luput dari Perhatian Pemerintah, Jembatan Gantung Penghubung Desa Burana-Pangandaran Memprihatinkan
Lintas-Enam.com, Mamasa – Jembatan gantung penghubung dua desa di Desa Pangandaran, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) kian memprihatinkan.
Akses utama penghubung Desa Burana dan Pangandaran ini luput dari perhatian pemerintah daerah.
Lantai jembatan gantung yang terbuat dari papan itu tampak rapuh.
Selain lantainya rapuh, dinding jembatan tersebut, juga sudah habis berjatuhan sehingga membahayakan warga yang melintas.
Warga yang hendak melintas ke Desa Pangandaran dan Sebaliknya, mesti bertaruh nyawa melewatinya.
Salah seorang warga, Nisan, mengaku bahwa jembatan itu sudah berpuluh tahun tidak mendapat perhatian pemerintah.
Kata Nisam, sudah banyak pengendara motor yang terjatuh karena tidak adanya dinding pengaman pada jembatan itu.
“Jembatan ini sangat ekstrim dan sudah memakan banyak korban,” ujar Nisan kepada Lintas-Enam.com, Sabtu (22/5/2025).
Sebagai satu-satunya akses penghubung antara desa, tentu jembatan ini merupakan urat nadi perekonomian masyarakat.
“Jembatan ini satu-satunya jembatan penghubung antar desa, sehingga tidak ada jalan lain bagi warga yang melintas,” bebernya.
Jembatan ini lanjut Nisan, dilalui masyarakat mengangkut hasil pertanian dan kebutuhan masyarakat ke pasar yang berada di Pusat Kota Kecamatan.
“Selain hasil bumi, warga juga mengangkut material untuk membangun rumah mereka,” ungkap Nisan Via WhatsApp.
Nisan berharap, jembatan ini mendapat perhatian dari masyarakat, sehingga tidak memakan banyak korban. (*)