Lintas-Enam.com, Mamasa – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, masih melakukan asesmen dampak bencana banjir di Kecamatan Nosu.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksanan BPBD Mamasa, Gusti Hermiawan kepada Lintas-Enam.com, Senin (18/3/2024).
Gusti Hermiawan menerangkan, pendampingan terhadap dampak bencana, berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007.
Bahwa penanganan infrastruktur terdampak bencana (kecuali infrastruktur darurat), berada pada tahapan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana, yang tentunya harus lebih terencana dan terkoordinasi lintas sektor.
“Oleh sebab itu, masyarakat perlu diedukasi tentang tahapan penanganan bencana, sekaligus Pemda (OPD) juga memahami tugasnya dalam tahapan yang dimaksud,” jelas Gusti.
Kata Gusti, itu berarti pemulihan infrastruktur terdampak bencana menjadi prioritas pada agenda pembangunan.
“Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Mamasa sementara turun lapangan menginventarisir, apa yang perlu dibenahi,” sambungnya.
Dengan begitu, Gusti meminta agar masyarakat bersabar. Hal itu juga sesuai instruksi Pj Bupati Mamasa, Muhammad Zain, bahwa pemerintah daerah harus kerja keras membantu warga.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mamasa, Oktavianus Masuang mengatakan, saat ini Bidang Sumber daya Air (PSDA) Dinas PUPR, sedang melakukan asessmen.
Asesmen ini bertujuan mengetahui jumlah dan panjang saluran irigasi yang mengalami kerusakan akibat banjir.