Banjir bandang menerjang wilayah Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Rabu (6/3/2024) lalu, mengakibatkan sejumlah akses terputus.
Satu di antaranya jembatan penghubung antar Dusun Se’pon dan Dusun Kanan, Desa Siwi yang menghubungkan Kelurahan Nosu, Kecamatan Nosu.
Jembatan penghubung antar desa itu roboh setelah dihantam banjir bandang. Sebabnya, warga di Desa Siwi sempat terisolir selama lima hari. Aktivitas warga Desa Siwi, pun terhambat.
Kepala Pelaksanan BPBD, Gusti Hermiawan menyebut, akibat jembatan terputus, aktivitas proses belajar dan mengajar bagi murid sekolah dasar (SD), juga harus terhambat.
BACA JUGA: Dilanda Banjir, Jembatan Penghubung Antar Dusun di Nosu Mamasa Ambruk
Tak hanya itu, bahkan fasilitas gereja juga terdampak. Tercatat sekitar 500 hingga 700 jiwa yang dominan petani di desa itu terisolir.
Sesuai instruksi Penjabat (Pj) Bupati Mamasa, Muhammad Zain pada kunjungannya beberapa hari lalu, maka pemerintah daerah mesti membangun jembatan darurat.
Alhasil, jembatan darurat usai dibangun menggunakan bambu.
Pembangunan jembatan bambu itu dikerjakan BPBD, Tagana, TNI-Polri dan dibantu masyarakat.
BACA JUGA: Kunjungi Korban Banjir di Nosu, Pj Bupati Mamasa: Mesti Bahu Membahu Membantu Saudara Kita
“Sinergitas BPBD, TAGANA, TNI dan Polri gotong-royong bersama warga, membangun jembatan darurat yang terbuat dari bambu. Itu sesuai instruksi Pj Bupati,” ucap Gusti, Selasa (12/3/2024).
Gusti lanjut, jembatan bambu itu sifatnya sementara, namun Pj Bupati berkomitmen memperbaiki jembatan itu secara permanen dengan melibatkan dinas terkait, yakni Dinas PUPR.