Ditolak jadi Sekprov Sulbar, GPPS Desak Mendagri Copot Sekda Majene, Ini Alasannya
Lintas-Enam.com, Mamuju – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Ardiansyah, digadang-gadang bakal ikut seleksi Sekprov Sulbar.
Belum juga berproses, Ardiansyah sudah mulai menuai penolakan dari sejumlah aktivis. Salah satunya Gerakan Poros Pemuda Sulbar (GPPS).
Korwil GPPS, Arfat mengatakan, penolakan terhadap Ardiansyah, bukan tak beralasan. Dia mengaku miliki dasar substantif.
Bahwa Ardiansyah yang sebelumnya pernah menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPBD) Mamasa serta Sekda Mamasa, justru banyak temuan BPK yang belum dikembalikan hingga saat ini.
Temuan itu kata dia, nilainya cukup fantastis karena mencapai Rp80 miliar dengan akumulasi tahun 2012-2023.
Ironisnya, kata Arfat, keuangan daerah dalam keadaan carut marut, Ardiansyah justru meninggalkan Mamasa.
Dijelaskan Arfat, pada tahun 2022, Pemkab Mamasa meminjam dana kepada pihak ketiga sebesar Rp218 Miliar yang direncanakan menutup defisit sebesar Rp 90 Miliar dalam APBD Perubahan.
“Kelebihan pinjaman itulah yang menjadi titik awal ambruknya keuangan Pemkab Mamasa akibat kenaikan beban utang sebesar 180 persen,” ungkap Arfat, kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).
Menurut Arfat, kelebihan pinjaman senilai Rp127 Miliar itu digunakan untuk membiayai sejumlah kegiatan yang tidak memiliki sumber pembiayaan anggaran. Seperti Bansos, Hibah dan Biaya Tak Terduga.
Parahnya lagi, sejumlah kegiatan yang dibiayai tersebut tidak direncanakan dalam RKPD dan tidak terdapat dalam DPA SKPD.