Lintas-Enam.com, Mamasa – Penanganan stunting secara masif yang dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP-KB) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), di Kecamatan Messawa, akhirnya membuahkan hasil.
Pasalnya, terdapat satu desa dan satu kelurahan yang jadi lokus penanganan stunting di kecamatan itu dinyatakan zero stunting, yakni Kelurahan Messawa dan Desa Matande.
Pada tahun 2022 lalu, angka stunting di Kelurahan Messawa tercatat 15 kasus. Pada tahun 2024 tercatat nol kasus.
Sementara di Desa Matande, pada tahun 2022 tercatat 34 kasus. Di tahun ini sangat berkurang drastis yakni tercatat nol kasus.
Pengurangan angka stunting di Kecamatan Messawa khususnya di dua lokus itu, menurut Kepala Dinas PP-KB, Ernesto Randa, tidak terlepas dari peran serta seluruh stakeholder.
Ernesto menyebutkan, sedikitnya ada tujuh langka yang dilakukan terhadap upaya menekan angka stunting di dua lokus itu.
Adapun tujuh Langkah yang dilakukan yakni;
- Kerja sama dengan semua stakeholder
- Peran Maksimal semua stakeholder
- Program sisir 1000 desa dari Dinas Kesehatan
- Pemantauan balita di posyandu posyandu secara berkala
- Pemberian bantuan telur, susu kepada penderita stunting
- Penyuluhan kepada ibu ibu yang kontinyu dan berkelanjutan di Desa desa
- Langkah langkah perubahan perilaku yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat
Terhadap capaian itu, Ernesto menyampaikan terimakasih kepada Para Penyuluh KB Kabupaten Mamasa, Para Bidan Kesehatan di Posyandu, Kader TPK, Generasi Berencana, Pemerintah Desa Matande dan Pemerintah Kelurahan Messawa.
Tak lupa ia juga menyampaikan terimakasih kepada Kader PKK desa dan Kelurahan, dan seluruh pihak yang bekerja sama sehingga angka stunting di Desa Matande dan Kelurahan Messawa menjadi 0 (ZERO).
“Kita semua berharap angka ini tetap bertahan,” ucap Ernesto, kepada Lintas-Enam.com, Sabtu (16/3/2024).
Keberhasilan Dinas PP-KB, mendapat apresiasi dari Pj Bupati Mamasa, Muhammad Zain.