Lintas-Enam.com, Luwu – Sekelompok Warga dari Desa Pelalan dan Desa To’lemo, melakukan aksi tanam pisang di tengah jalan pada Sabtu (3/8/2024), pagi tadi sekira Pukul 09.00 Wita.
Aksi ini sebagai bentuk protes dan kekecewaan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu, Sulawesi Selatan, yang tak kunjung memperbaiki jalan poros Kecamatan Lamasi Timur, yakni jalan penghubung antara desa Pelalan dan desa To’lemo.
“Ya, kami kecewa dan protes kepada pemda. Kenapa sampai hari ini tidak kunjung diperbaiki ini jalan, kasihan kami hirup debu kalau musim kemarau dan lewati jalan kayak kubangan kerbau di musim hujan,” ucap seorang warga asal Desa Pelalan, yang namanya diinisialkan (R).
Seorang pengguna jalan Ruzdy, warga Desa Kendekan, Kecamatan Walenrang Timur, juga mengeluhkan jalan itu.
Ruzdy mengatakan, jalan penghubung tiga kecamatan dan sembilan desa ini mengalami kerusakan cukup parah kurang lebih 10 Km.

“Ini jalan sebenarnya banyak warga yang menggunakan, mulai dari Kecamatan Walenrang Timur, Lamasi Timur, bahkan tembus Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara,” Ungkap Ruzdy.
Mirisnya, sejak tahun 2010, jalan tersebut tidak pernah diperhatikan Pemda Luwu.
“Sudah dua Bupati yang duduk tidak pernah diperhatikan, kurang lebih sudah 15 tahun jalan rusak parah. Padahal ini satu-satunya akses kami menuju Pasar Sentral Lamasi dan ke Kota Palopo,” jelas Ruzdy, dengan nasa kecewa.
Menurut Ruzdy, di tahun 2018 lalu Pihak Pemda berjanji kepada warga Walenrang dan Lamasi, bahwa akan segera memperbaiki jalan itu, namun hingga saat ini janji itu tidak kunjung ditepati.