Lintas-Enam.com, Mamasa – Andi Waris Tala atau yang dikenal dengan singkatan AWT, meminta pihak SMKN 1 Sumarorong bertanggung jawab atas kematian dua siswanya yang tenggelam di Sungai Laloen baru-baru ini.
“Pihak sekolah harus bertanggungjawab dengan kejadian tersebut,” ujarnya via WhatsApp, Minggu (8/12/2024).
Jika pihak sekolah terbukti lalai, Andi memandang guru yang bersangkutan harus dinonaktifkan dan diproses secara hukum.
“Tentu harus dilakukan langkah strategis dengan cara dinonaktifkan di sekolah. Selain itu, jika terbukti lalai harus diproses secara hukum,” ujar AWT, Ketua LSM Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gerak) Mamasa.
Ia menambahkan, objek wisata tersebut juga harus ditutup dari segala aktivitas jika tidak ada pengamanan di sekitarnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang siswa tenggelam di Sungai Laloen, Dusun Tobarana, Desa Rantekamase, Kecamatan Sumarorong pada Sabtu (7/12) kemarin.
Para korban merupakan bagian dari rombongan sekolah, sejumlah 41 pelajar dan guru pendamping, yang sedang melaksanakan Diklat PMR (Palang Merah Remaja).
Satu siswa dinyatakan meninggal dunia, sementara dua lainnya selamat.
Namun peristiwa tragis tersebut tak berhenti sampai di situ. Siang tadi sekira pukul 12:30 Wita, seorang siswa bernama Amelia (16) ditemukan tak bernyawa di Sungai yang sama.
Berdasarkan laporan kepolisian, diduga Amelia juga ikut tenggelam sejak kemarin.
Orang tua korban pun keberatan atas kepergian anaknya, sebab guru pendamping diduga lalai dalam pengawasannya.
Bukan tanpa alasan, pencarian korban baru dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan dari orang tua korban bahwa yang bersangkutan belum pulang sejak kemarin.