Lintas-Enam.com, Mamuju – Presiden Joko Widodo (Jokowi), secara tegas menyuarakan larangan dan bahaya judi online. Dia mengajak masyarakat tidak terlibat dalam perjudian baik secara offline maupun online.
“Jangan berjudi, baik secara offline maupun online. Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang, itu ditabung atau dijadikan modal usaha,” tegas Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan tersebut Presiden juga menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan praktik judi.
Kata dia, berjudi dapat berdampak pada kehilangan harta benda, perpecahan keluarga, hingga meningkatnya tindakan kejahatan dan kekerasan di lingkungan masyarakat.
Menindaklanjuti kebijakan nasional dan arahan Presiden Joko Widodo, Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin memberikan arahan kepada seluruh ASN Pemprov Sulbar, melalui pimpinan OPD masing-masing.
Pj Bahtiar menekankan tak mentolerir ASN yang terlibat judi online dan meminta kepada setiap Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan langkah pencegahan dan pembinaan kepada ASN.
Bahtiar menyampaikan persoalan judi online ini menjadi permasalahan di setiap daerah.
Sesuai kebijakan nasional, setiap Pemda harus mengambil peran mencegah hal-hal yang bisa merusak moral kepribadian ASN.
“Seluruh pimpinan instansi Pemda melakukan upaya pencegahan, pembinaan dan penindakan secara tegas kepada setiap potensi keterlibatan ASN dalam Judi Online di Wilayah Sulbar,” pinta Bahtiar.
Bahtiar juga berpesan bahwa larangan bagi ASN terlibat judi online ini selain melindungi ASN, juga melindungi keluarga dari bahaya judi online.