Lintas-Enam.com, Mamasa Program kerja serba gratis menjadi salah satu daya tarik pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Mamasa, Sulawesi Barat, Welem Sambolangi dan H. Sudirman (WS-Hadir).
Pasalnya, Paslon nomor urut 3 tersebut menawarkan berbagai program serba gratis bagi masyarakat di berbagai lini.
Programnya itu terus dikumandangkan sejak mereka resmi berpasangan.
Sebut saja, di bidang pertanian dan peternakan, mereka menawarkan bibit gratis, pupuk gratis, alat pertanian gratis, dan bibit ternak gratis.
Sementara di bidang kesehatan, ada BPJS kelas tiga gratis, yang diklaim nantinya masyarakat Mamasa dapat berobat gratis di seluruh Indonesia hanya bermodalkan KTP.
Selanjutnya di bidang pendidikan, ada pakaian sekolah gratis dan beasiswa bagi yang tidak mampu dan berprestasi.
Hal itu pun menuai ragam reaksi dari masyarakat. Ada yang menanggapi positif, sementara di sisi lain mencemooh program sebagai tipu muslihat semata.
Betapa tidak, kondisi Mamasa yang dihantam defisit, serba gratis dicap sebagai pemborosan, sehingga tidak mungkin terlaksana.
Menjawab itu, Sudirman memberi gambaran bagaimana program tersebut dapat berjalan.
Ia menyebut, suntikan anggaran dari pusat untuk Kabupaten Mamasa sejumlah Rp900 miliar tiap tahunnya, namun salah kelola.
“Ada uangnya Mamasa. Uang Mamasa setiap tahun itu 900 miliar. Ada terus masuk. Bukan tidak ada uangnya Mamasa. Tapi setiap tahun punya masalah. Setiap tahun defisit. Ini akibat manajemen,” ujar mantan anggota DPRD Sulbar itu pada Kampanye Terbatas di Desa Malimbong, Kecamatan Messawa, Selasa (29/10/2024) malam.