Lintas-Enam.com, Mamasa – Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), menyebabkan debit air sungai tetean meningkat.
Akibatnya, proses evakuasi salah satu pendaki Gunung Gandang Dewata yang alami trouble, oleh Tim Sar Gabungan, terkendala.
Informasi terakhir dari Tim Evakuasi, salah satu korban bernama Jhiwar Julnaintin, telah tiba di Pos 1, sejak sore tadi.
Karena Pos 1 berada di seberang sungai, tim evakuasi kesulitan menyeberang lantaran debit air sungai meningkat.
Karenanya, tim evakuasi mesti menunggu air sungai surut.
Hal tersebut diungkap Kepala Pelaksanaan BPBD Mamasa, Gusti Hermiawan, ditemui di Posko Penyelamatan di Rantepongko, Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Selasa, (15/10/2024).
“Salah satu korban sudah berada di Pos 1 bersama tim evakuasi. Mereka menuju ke Posko, tetapi terhalang arus sungai. Tim harus menunggu air sungai surut untuk meneruskan perjalan,” benernya.
Sementara korban lainnya bernama Taufiq Abubakar, sudah berada di Pos 2 bersama tim evakuasi.
Karena cuaca buruk, tim dan korban terpaksa beristirahat di pos 2, dan akan melanjutkan perjalan malam ini.
Diberitakan sebelumnya, dua pendaki Gunung Gandang Dewata dilaporkan tak dapat melanjutkan perjalanan pulang, pada Sabtu (12/10/2024) sore kemarin, sehingga keduanya masih berada di pos enam.
Dua pendaki yang mengalami trouble tersebut, masing-masing Taufiq Abubakar dan Jhiwar Julnaintin.
Keduanya merupakan bagian dari sebuah rombongan beranggotakan delapan orang, yang berangkat pada 5 Oktober lalu.