Lintas-Enam.com, Mamasa – Aktivis Mamasa, Taufik Rama Wijaya soroti mobil tinja bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
Rama sapaan akrab Taufik Rama Wijaya soroti mobil tinja itu, karena ia menilai saat ini bantuan tersebut tidak terlalu urgen bagi masyarakat Mamasa.
Sebaliknya, masyarakat lebih membutuhkan pembangunan pasar dan rumah sakit.
Menurut Rama, masyarakat menanti pembangunan pasar dan rumah sakit sesuai janji Jokowi saat kunjungan kerja di Mamasa April lalu.
Namun kenyataannya, hingga kini progress pembangunan pasar maupun rumah sakit, tak kunjung terealisasi.
Malahan pemerintah daerah mendatangkan mobil penyedot kotoran yang tidak begitu urgen.
“Pasti masyarakat kecewa, karena bukan realisasi pembangunan pasar atau rumah sakit yang datang, tetapi justru dihadapkan dengan mobil penyedot tinja,” ujar Rama, Rabu (18/12/2024).
Rama lanjut berujar, masyarakat menggantungkan harapan kepada Pj. Bupati Mamasa, Muhammad Zain, agar secepatnya merealisasikan pembangunan pasar dan rumah sakit yang jadi Intruksi Presiden (Inpres).
Namun faktanya, Pj Bupati Mamasa ternyata ke Jakarta hanya mengurus mobil tinja yang dia anggap tidak begitu penting.
“Ini menimbulkan rasa kecewa yang mendalam, karena Pj. Bupati Mamasa belum bisa mewujudkan pasar dan rumah sakit Inpres sepenuhnya, yang ada malah kisruh pembayaran pembebasan lahan,” lanjutnya.
Ia berharap, pemerintah segera menindaklanjuti janji Jokowi bagi masyarakat Kabupaten Mamasa.