Pj Gubernur Sulbar Kunjungi Pasar Tradisional Mamuju, Pastikan Harga Pangan dan Elpiji Terjangkau

Kunjungan Pj Gubnernur beserta Wakil Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, Perwakilan Korem 142/Tatag, Polda Sulbar, Kabinda Sulbar, guna memastikan keterjangkauan harga pangan dan Elpiji (Foto: Humas pemprov Sulbar)

Pj Gubernur Sulbar Kunjungi Pasar Tradisional Mamuju, Pastikan Harga Pangan dan Elpiji Terjangkau

Lintas-Enam.com, Mamuju – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Bahtiar Baharuddin, mengunjungi pasar tradisonal di Kabupaten Mamuju, Kamis, (9/1/2025).

Kunjungan Pj Gubnernur beserta Wakil Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, Perwakilan Korem 142/Tatag, Polda Sulbar, Kabinda Sulbar, dan sejumlah Kepala OPD, guna memastikan keterjangkauan harga pangan dan Elpiji.

“Kita meninjau langsung di pangkalan gas elpiji 3 Kg, harganya Rp18.500. Artinya tidak ada kenaikan signifikan,” kata Bahtiar.

Begitupun, harga komoditas lainnya lanjut Bahtiar, tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan.

Peninjauan harga kebutuhan pokok ini ucap dia, juga menindaklanjuti masukan semua pihak.

“Kita terima masukan semua pihak, kita akan terus mengecek dan memantau harga komoditas maupun gas elpiji di pasaran,” ungkapnya.

Baca Juga:  Respon Arahan Wabup Lutra, Kepala UPT Pariwisata Minta Staf Tingkatkan Disiplin

Termasuk harga beras, menurutnya, jika ada kenaikan harga, mestinya tidak terjadi sebab stok beras mencukupi.

“Nanti kita minta bulog agar melakukan operasi pasar. Sestinya tidak naik harga beras karena stok banyak,” tambahnya.

Bahtiar tak menampik, dari hasil kunjungannya, ditemukan beberapa komoditas alami kenaikan harga, seperti cabai.  

Dijelaskan, cabai mengalami kenaikan harga disebabkan oleh pendistribusian pihak pemasok.

Hal tersebut ia pastikan karena dari hasil pengecekan, harga cabai di daerah lain seperti Polewali Mandar, tidak megalami kenaikan harga.

“Saya cek di sini sudah ada terjual Rp70 ribu per kilo. Jadi ini soal distribusi saja, kita segera mengambil langkah bersama dengan Pemkab, kita beli di daerah penghasil dan mendistribusikan ke pasaran,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *