Lintas-Enam.com, Mamasa – Pedagang sayur di Kabupaten Mamaaa, Sulawesi Barat (Sulbar), terpaksa jualan di area taman kota di Jl Pembangunan, Kelurahan Mamasa.
Setiap hari penjual sayur dan penjual ikan menjajakan dagangannya di badan jalan sekitar Taman Kota, dengan lapak dari bahan seadanya.
Akibatnya, taman kota terlihat semrawut dan tampak sangat kumuh.
Pedagang harus berjualan di sekitar taman kota itu, lantaran tak ada pasar representatif yang disediakan pemerintah.
Tak hanya di sekitar taman kota, pemandangan kumuh juga nampak di sejumlah emperan rumah warga di pusat kota Mamasa.
Pedagang harus menyewa emperan rumah warga untuk berjualan.
Salah seorang pedagang sayur bernama Lena, menyampaikan alasannya terpaksa berjualan di depan rumah warga.
Lena menuturkan, terpaksa dirinya berjualan di emperan rumah warga karena tak ada pasar yang layak jadi tempat jual beli.
Kata dia, ada pasar yang dibangun pemerintah daerah, namun jauh dari pusat keramaian. Yakni pasar Barra-Barra.
Sebabnya, tak ada pedagang yang berjualan di pasar itu, karena tak ada pembeli.
“Ada pasar tapi di hutan, tidak ada yang menjual di sana karena tidak ada pembeli yang mau ke sana,” ujar Lena, kepada Lintas-Enam.com, Jumat (30/11/2024).
Senada Lena, Aco, salah seorang penjual ikan di Taman Kota, juga mengeluh lantaran tak ada tempat yang layak dijadikan tempat jual beli ikan.
Ia mengaku terpaksa berjualan di Taman Kota, karena hanya Taman Kota yang dianggap layak jadi pusat jual beli.
“Di mana lagi kalau bukan di sini, tidak ada pasar pemerintah. Ada pasar tapi milik swasta, jadi sewanya mahal,” beber Aco.